PK PMII Shalahuddin Pasuruan Gelar Pelantikan Ke-XVII dan Talkshow

PK PMII Shalahuddin Pasuruan Gelar Pelantikan Ke-XVII dan Talkshow


TIMESPERGERAKAN.COM, PASURUAN - Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Shalahuddin Pasuruan menggelar pelantikan Ke-XVII dan Talkshow bertempat di Aula GP Ansor Kabupaten Pasuruan pada Sabtu (12/12).

Sahabat Idris selaku ketua komisariat mengatakan "ini perlu kita refleksikan bersama sebagai mahasiswa pergerakan. PMII Merupakan organisasi yang berada di luar kampus khusunya di kampus ITSNU-STAIS Pasuruan.
Mahasiswa pergerakan merupakan suatu elemen yang unik. Jumlahnya tidak cukup banyak, namun kita tunjukkan bahwa dinamika ini tidak lepas dari peran mahasiswa. Walaupun zaman terus bergerak dan berubah, namun tetap ada yang tidak berubah dari mahasiswa, yaitu semangat dan idealismenya. Bahkan dalam sejarah perjuangan bangsa, gerakan mahasiswa sering kali menjadi cikal bakal perjuangan seperti yang tampak dalam lembaran sejarah." Jelasnya 

Dalam sambutannya Ketua Umum PC PMII Pasuruan, Sahabat Ainul Yakin mengatakan "dewasa ini bukan waktunya saling berebut kader antar organisasi sehingga menimbulkan pertengkaran, namun kini sudah saatnya saling bersinergy antar organisasi yang berada dikampus ITSNU-STAIS ini".

Pelantikan dan Talkshow yang mengangkat tema 'Dinamika Mahasiswa ITSNU-STAIS Menuju UNU Pasuruan' kali ini dihadiri langsung oleh salah satu pendiri PMII yakni K.H. Munsif Nahrowi.

Talkshow yang di pandu oleh Sahabat Ilyas dan Sahabat Abu Amar Bustomi sebagai Narasumber, ini dihadiri oleh berbagai kalangan mahasiswa yang ada di pasuruan. 

Sahabat Abu Amar Bustomi sekaligus rektor ITSNU-STAIS Pasuruan menjelaskan perjalanan berdirinya kampus ITSNU yang baru berdiri pada tahun 2018 kemarin, serta menjelaskan bagaimana dinamika ITSNU-STAIS yang akan menjadi UNU Pasuruan. 

Sahabat Abu Amar Bustomi juga berpesan bahwa "sebagai kader PMII, janganlah hanya aktif dan berkiprah di luar kampus, namun kader pmii harus lebih pandai dan lebih aktif didalam kampus dibanding dengan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi." 

Pernyataan tersebut sejalan dengan yang dikatakan sahabat idris bahwa " sebagai warga pergerakan sudah seharusnya ambil peran dalam mempersiapkan ITSNU-STAIS menjadi UNU Pasuruan. Salah satunya membangun tradisi akademik di berbagai elemen seperti BEM, HMPS, UKM dan lain-lain. sehingga dari situ kita juga ambil peran memberikan kontribusi terhadap ormawa". tutupnya

Pewarta: Wati, Editor: Yakin

You may like these posts