Revitalisasi Budaya Literasi, Rayon FTIK Jember Gelar MAPABA Ke 53

Revitalisasi Budaya Literasi, Rayon FTIK Jember Gelar MAPABA Ke 53


TIMESPERGERAKAN.COM, JEMBER - Pengurus Rayon Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat IAIN Jember menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) Ke-LIII bertempat di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Al-Ghozali Wuluhan, Jember hari Kamis-Senin (21-25/01).

MAPABA merupakan pintu gerbang bagi mahasiswa yang ingin tahu tentang PMII, Sahabat Khoirul Yahya Multazam mengatakan kepada Times Pergerakan "MAPABA adalah kaderisasi formal pertama yang nantinya menyambut anggota baru dan tujuannya memberikan ruang atau wadah pada organisasi PMII karena sejatinya kita sebagai warga PMII menyambut dan mewadahi semua mahasiswa baru yang ingin gabung bersama di PMII, anggota yabg telah dibaiat nantinya bisa memikirkan nasib negara minimal nasib kampuslah yang dipikirkan" tuturnya

Mengusung tema 'Revitalisasi Budaya Literasi dalam Ber-Organisasi di Era Teknologi' maksud dari tema tersebut bagaimana membangun kembali budaya literasi di era teknologi seperti sekarang ini "kita ingin membangun kembali budaya yang sudah ada di rayon FTIK ini seperti contoh budaya literasi yang nuansanya tidak seakan-akan mati apalagi di Era teknologi seperti ini tentunya sangat mudah dalam mendapatkan referensi untuk membaca, menulis dan lain-lain" terangnya yang menjabat sebagai Ketua Rayon FTIK.

Peserta yang ikut dalam MAPABA kali pertama berjumlah 412 peserta namun yang dibaiat menjadi 382 peserta adanya pandemi yang membuat peserta dari dari luar Jember masih belum bisa bergabung.

Untuk materi yang diambil sebanyak 5 materi dan pematerinya sebanyak 100 orang "karena konsep yang ada di sini mengkonsep 1 kelas ada 20 orang dan dari 20 itu ada 20 kelas kemudian setiap kelas mengundang pemateri untuk mengisi materi tersebut" jelasnya

"harapan saya bagaimana nantinya kita bisa memfasilitasi anggota baru agar bisa nantinya hukum alam yang mengurangi setiap tahunnya bisa diminimalisir, dan semoga anggota baru yang telah bergabung di PMII lebih aktif dan giat dalam berposes di PMII dan jangan ada kata mundur dalam hatinya. Bagi saya PMII adalah organisasi yang sakral karena sudah banyak kader-kader PMII yang berkontribusi terhadap negara dengan tetap mempertahankan Aswajanya" ujarnya sembari menutup

Pewarta: Shomim, Editor: Yakin

You may like these posts