Ngopi Sebagai Taktik Pejuang Muda

Ngopi Sebagai Taktik Pejuang Muda


Pejuang, mungkin kita sudah sering mendengar kata itu, bahkan setiap kita melangkah untuk menegakkan kebenaran dan keadilan pasti ingat siapa pejuangnya. Pejuang dijadikan motivasi agar lebih semangat dan membangunkan jiwa-Jiwa yang dulunya lemah. Dalam perjuangan tentunya tidak lepas dari yang namanya sebuah hambatan besar. Dari itulah kita harus siap juga untuk menerima konsekuensinya, misalkan harus mengorbankan harta, eksistensi dan bahkan nyawa. Tidak sedikit dari para pejuang yang rela nyawanya melayang hanya karena ingin menegakkan sebuah keadilan dan kebenaran.

Tan Malaka, sudah tidak asing lagi bagi kita khususnya para pemuda. Beliau dijuluki "Bapak Republik". Dirinya rela kehilangan nyawa untuk rakyat Indonesia. Beliau memperjuangkan nasionalis Indonesia. Beliau juga merupakan seorang pejuang militan, radikal dan revolusioner. Selain itu, beliau pula banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Menurut Harry A Poeze, Tan Malaka tewas akibat dieksekusi pada 21 Februari 1949 oleh pasukan dari batalyon sikatan. Perintah tersebut dari Letda Soekotjo yang menurut Poeze adalah orang kanan yang paling beropini bahwa Tan Malaka harus dihabisi.

Siapakah Harry A Poeze? Orang yang menghabiskan puluhan tahun hidupnya untuk meneliti seorang pahlawan nasional Indonesia yang bernama Tan Malaka. Puluhan tahun hidupnya dihabiskan untuk meneliti Tan Malaka, karena dirinya sangat tertarik dengan tokoh kemerdekaan asal Sumatera Barat itu.

Selain Tan Malaka, ada KH. Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan Gus Dur adalah seorang pejuang kemanusiaan yang rela dirinya dicaci maki dan beliau rela diturunkan dari kursi presidennya. Tidak lain dan tidak bukan, beliau lakukan hanya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa ketika kita memperjuangkan suatu hal maka kita harus kehilangan sesuatu yang ada pada kita. Maka, jangan heran ketika kalian memperjuangkan suatu hal yang memang harus diperjuangkan, kalian kehilangan sesuatu yang sangat berharga dari diri kita. Itu sudah menjadi resiko yang terjadi. 

Perlu kita ketahui, dalam perjuangan kita harus mempunyai target yang Memang harus dicapai. Bagaimanakah kita bisa mencapai target? Tentunya ada taktik yang harus kita lakukan. Taktik adalah segala perbuatan apa saja yang perlu untuk memelihara perjuangan itu. Taktik kita jalankan, kita ubah, kita belokkan, kita putarkan sesuai keperluan sehari-hari. Taktik bisa diubah karena taktik bukan hukum-hukum yang tetap sebagai asas. Contohnya, Soekarno menggunakan taktik gotong royong untuk kemerdekaan Indonesia. Semua rakyat Indonesia bisa berpikir dan bekerjasama untuk kepentingan bersama.

Dalam konteks anak muda bagaimana organisasi bisa berpikir untuk bangsa dan umat secara utuh serta bagaimana kita bekerja secara utuh untuk umat dan bangsa, tidak cukup hanya sebatas gotong royong dan berpikir bersama. Maka, harus ada komunikasi yang baik untuk memastikan terlaksananya prinsip gotong royong dan berpikir dengan momentum silaturahmi. Contohnya adalah 'ngopi'.

Trend yang telah menjamur di kota-kota besar Indonesia seolah sudah menjadi gaya hidup masa kini dan melekat pada diri. Dengan menghirup aroma kopi terkadang bisa membuat pikiran menjadi tenang. Selain itu, terkadang ide lebih cepat muncul kalau berdiskusi di warung kopi. Mari jadikan warung kopi sebagai sarana bertemunya sejumlah informasi untuk menyatukan persepsi dari sejumlah problem yang terjadi atau lebih tepatnya mencari solusi. 'Ngopi' menjadi sebagian dari taktik kita untuk berpikir bersama. Komunikasi yang baik untuk memastikan terlaksananya prinsip yang sudah kita bagun bersama. Bila semua itu sudah terlaksana, maka bisa dipastikan target tersebut akan tercapai.

Penulis: Sahabat Zahrun Ali (Kader PMII Rayon Ibnu Rusyd Al-Khairat Pamekasan)

You may like these posts