Jalan Lain SIG, KOPRI Syekh Nurjati Luncurkan Media Guna Tumbuhkan Sensitivitas Gender 4.0

Jalan Lain SIG, KOPRI Syekh Nurjati Luncurkan Media Guna Tumbuhkan Sensitivitas Gender 4.0


TIMESPERGERAKAN.COM, CIREBON - Korps PMII Putri (KOPRI) Komisariat IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar Sekolah Islam Gender (SIG) Raya Ke-III bertempat di Pondok Pesantren Darul Ilmi Harjamukti Cirebon, pada Kamis-Minggu (04-07/03).

Mengambil tema "Revitalisasi Sensitivitas Gender di Era Industri 4.0", Sahabat Wafirotul Fikriyah menjelaskan, "pada SIG Raya Se-Jawa Barat ini diaharapkan agar peserta Sekolah Islam dan Gender ini dapat lebih sensitif gender sehingga dapat peka terhadap isu-isu ketidakadilan gender yang kerap terjadi di era industri 4.0 ini".

Lebih lanjut Sahabat Wafi selaku Ketua KOPRI menjelaskan, "SIG kali diawali dengan Launching Media Pergerakan Komisariat IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada hari kamisnya dan dilanjut Studium General dengan tema 'Media Sebagai Alat untuk Menumbuhkan Sensitivitas Gender di Era Industri 4.0'. Kemudian dilanjutkan Pelaksanaan SIG pada hari Jum'at-Minggu dan diakhir kegiatan peserta diajak memeriahkan hari perempuan internasional yang jatuh pada tanggal 8 maret 2021".

Dalam SIG kali ini jumlah peserta yang ikut ada 34 orang dengan peserta, 11 laki-laki dan 23 perempuan dari perwakilan berbagai cabang, seperti cabang Cirebon sendiri, cabang Yogyakarta, cabang Indramayu dan cabang Tulungagung.

Menurut informasi yang didapatkan Times Pergerakan, jumlah materi yang disajikan sebanyak 12 materi. Yakni 2 materi Studium General diisi Husein Ali dan Fitriani. Dan 10 materi yakni Ke-KOPRI-an (Oktavia Rinisa), Hadist Perspektif Adil Gender (Ibu Nyai Afwah Mumtazah), Citra Diri KOPRI (Siti Robiah Sugono), Strategi Pengembangan Diri (Ibu Farida Mahri), Konsep Dasar Islam (Kiyai Musthofa), Alqur'an Perspektif Adil Gender (Pak Shofi), Fiqih Perspektif Perempuan (Ibu Roziqoh), Sejarah Perempuan di Indonesia (Ibu Maryam Hito), Hukum Islam Indonesia (Pak Marzuki Wahid) dan Menumbuhkan Sensitivitas Gender dalam Diri (Nurul Bahrul Ulum).

"Semoga sahabat-sahabat dapat lebih sensitif gender dalam pikiran dan tindakan, serta dapat lebih peka terhadap isu-isu ketidakadilan gender sehinggi misi kemanusiaan dapat terealisasikan", tutupnya.

Pewarta: Shomim, Editor: Ihza

You may like these posts