Komisariat IAIN Walisongo Purwokerto Kemas PKD Melalui Gerakan Ekonomi

Komisariat IAIN Walisongo Purwokerto Kemas PKD Melalui Gerakan Ekonomi


TIMESPERGERAKAN.COM, PURWOKERTO - Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) IAIN Walisongo Purwokerto menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) Ke-II bertempat di SMK Miftahul Huda Rawalo, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas pada Kamis-Minggu (04-07/03).

Mengusung tema 'Resolusi Gerakan Ekonomi Sebagai Basis Militansi', Sahabat Moh. Azka Amrulloh selaku ketua panitia menjelaskan, "substansinya yakni kita harus mengikuti zaman dengan apa? Dengan merubah arah gerak dan ruang distribusi PMII, selama ini arah gerak PMII cenderung politis, tapi jarang sekali kader-kader PMII yang terjun ke arah ekonomi entah itu di wilayah keilmuan, atau praktis". 

Lebih lanjut Sahabat Azka yang menjelaskan, "kita ingin membangun militansi kader dengan basis ekonomi, jadi bagaimana kemudian kader-kader memiliki kesadaran ekonomi atas organisasi itu, karena PMII sendiri adalah organisasi non bugeting, makanya kita mengambil tema itu".

Menurut informasi yang didapatkan, kegiatan PKD kali ini diikuti sebanyak 72 peserta dan dihadiri oleh beberapa komisariat. "Iya... PKD kali ini banyak yang hadir seperti dari PK Ibnu Sina Tegal, PK Ki Ageng Ganjur Pekalongan, PK Al Ghozali Cilacap, PK Ki Patih Sampun Pemalang, PK Tidar Magelang, PK Al Muntaha Wonosobo, PK Raden Mas Said Sukoharjo dan masih banyak lagi", ucapnya.

Bukan itu saja, PKD kali ini mengambil 12 materi yang terdiri dari materi wajib dan pilihan di antaranya: Aswaja sebagai Manhajul Fikr wal Harakah, Peta Gerakan Islam, Paradigma PMII, Analisis Sosial, Analisis Wacana, Format Ekonomi Dunia, Nahdlatun Nissa, Strategi Pengembangan PMII, PMII dan Gerakan Mahasiswa, Produk Knowledge dan Sikologi Konsumen, Bussines Plan, Manajemen dan Sistem Koperasi.

"Harapan saya peserta PKD yang telah dibaiat dan telah menjadi kader mujahid nantinya bisa menjadi contoh yang baik, memiliki moral, bertanggung jawab dengan apa yang mereka perbuat, me­miliki kesungguhan hati, pikiran dan tingkah laku dalam melaksanakan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, keintelektualan, serta progresivitas", tambahnya.

"Harapannya pasca PKD, kader PMII tidak manja. Berproses dengan sungguh-sungguh di organisasi. Setelah menjadi kader mujahid, jangan malah jadi sampah organisasi, yang tidak bermanfaat untuk organisasinya sendiri. Pulang ke cabang masing-masing membawa iklim kedewasaan dalam berorganisasi, cara cara lama harus ditinggalkan", ucap Sahabat Fahrul Rozik selaku Ketua Komisariat

Pewarta: Wati, Editor: Ihza

You may like these posts