Tingkatkan Nalar Kritis Kader PMII Di Tengah Pandemi, Rahmat Surya: Gerakan Tetap Harus Terjaga

Tingkatkan Nalar Kritis Kader PMII Di Tengah Pandemi, Rahmat Surya: Gerakan Tetap Harus Terjaga


TIMESPERGERAKAN.COM, SAMARINDA - Selain mengancam kesehatan masyarakat secara luas, wabah Covid-19 juga berdampak terhadap berlangsungnya proses kaderisasi formal maupun non-formal di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Hal tersebut diserukan langsung oleh Wakil Ketua I Pengurus Cabang PMII Kota Samarinda, Rahmat Surya. 

Dia menjelaskan, tidak dipungkiri beberapa pengurus PMII dari tingkatan Rayon sampai Cabang di berbagai wilayah, terkhusus Samarinda. Telah melakukan upaya, menjaga nalar kritis kader dengan diskusi daring membahas isu nasional terkini sampai diskusi pendalaman teori. 

"Tentu supaya kita tetap terjalin komunikasi, karena itulah hal yang terpenting," kata Pria yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa IAIN Samarinda. 

Lanjut, Ia menjelaskan, meningkatkan kapasitas dalam hal pengetahuan, keilmuan, dan kebijaksanaan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan kader PMII sejak zaman dahulu hingga hari ini. Kapasitas tersebut diperlukan mengingat ragamnya kultur budaya, agama, nilai dan sistem sosial di bumi nusantara. 

"Walaupun efektifitas berbeda dengan sebelumnya, tetapi gerakan tetap harus terjaga," ucapnya dengan bijak. 

Pria yang juga pernah menjabat Sebagai Ketua Rayon Dakwah Komisariat IAIN Samarinda ini, menegaskan sebagai kader PMII, harus bertanggungjawab merangsang nalar kritis, berfikir ilmiah dan rasional.

Bekal materi-materi lintas keilmuan (inter-multidisipliner) yang disajikan tidak lain bertujuan untuk membangun nalar kritis kader (critical thinking). Nalar kritis ini mengharuskan berfikir dan merespon setiap isu, kabar, berita dan keadaan dengan tepat.

"Paling tidak kita harus saling menjaga komitmen. Karena kita punya juga tugas bersama," tegas Sahabat Surya kepada wartawan Timespergerakan.com. 

Abzar berharap, walaupun diterpa dengan kondisi tersulit saat ini. Kader PMII harus tetap memancing daya kreatifitas kader dengan membangun media perantara sebagai basis pergerakan. 

"Kita perlu mengingat, hikmah yang dirasakan di tengah pandemi saat ini. Ialah agar kita tetap berfikir solutif dan inovatif. Seperti, membangun perantara media daring. Sehingga, diskusi tetap dijalankan," pungkasnya. 

Pewarta : Topan Setiawan, Editor: Yakin

You may like these posts