Bentuk Jati Diri Kader Mujahid, Kinanthi Jadi Konsep PKD Komisariat Ki Ageng Ganjur

Bentuk Jati Diri Kader Mujahid, Kinanthi Jadi Konsep PKD Komisariat Ki Ageng Ganjur


TIMESPERGERAKAN.COM, PEKALONGAN - Melanjutkan kaderisasi formal PMII pasca PKD XV Jilid 1, Komisariat Ki Ageng Ganjur IAIN Pekalongan kembali adakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang kedua kalinya dalam satu periode kepengurusan. Sasaran peserta berbeda dari PKD sebelumnya, di UMKM Center Kabupaten Pekalongan, Jumat-Senin (02-05/04).

Sebelum ini, PK KAG IAIN Pekalongan telah mengadakan PKD XV yang pertama. Pelaksanaan PKD yang pertama diperuntukkan kepada pengurus rayon di bawah naungan PK KAG. Tujuannya untuk menyelamatkan kaderisasi formal dalam rangka pembenahan. Sekelas pengurus rayon seharusnya sudah PKD dan bisa dibuktikan dengan militansinya dalam menggerakkan anggota. 

Berbeda dengan PKD Jilid 2 ini, sasarannya lebih kepada umum bahkan dibuka untuk eksternal. Rata-rata yang mengikuti PKD ini ialah mahasiswa yang baru MAPABA pasca 6 bulan kemarin. Ada juga yang semester 4 dan 6. Dari keseluruhan jumlah pendaftar sebanyak 83 orang, akhirnya yang ikut screening ada 58 orang. Setelah hari H PKD, peserta yang mengikuti ada 50 orang. 

Ada yang unik dari tema PKD kali ini. Singkat, padat tapi bermakna luas. "Kinanthi", itulah tema dari PKD Jilid 2 yang diusung oleh Sahabat Anang selaku Ketua SC. Dari tema tersebut, Sahabat Waskito selaku Ketua OC menjelaskan, "kinanthi itu diambil dari tembang macapat. Berhubung Pak SC-nya dari Fakultas Ushuludin juga, akhirnya mempengaruhi konsep PKD ini dengan kemasan tembang jawa. Artinya, proses pencarian jati diri seseorang yang dianalogikan ke PMII itu, masuk pada kader mujahid."

Jika mencari jati diri tidak mengandalkan orang lain, maka dalam PKD ini panitia mengkonsep kemandirian dari peserta. Dalam pre-test dan post-test yang diisi oleh peserta juga bagian dari penerapan konsep PKD dengan tema Kinanthi. Setiap kader pasti memiliki passion yang berbeda, maka panitia mengarahkan peserta agar lebih mandiri. Tujuannya untuk membangun jati diri masing-masing. 

Salah satu konsepnya lagi, peserta diturunkan ke lokasi kuliner Kabupaten Pekalongan yaitu Kuliner Gemek. Di sana ada banyak pedagang, para peserta diterjunkan secara mandiri untuk menganalisa permasalahan. Walaupun tetap ada pendampingan dari fasilitator masing-masing kelompoknya. Secara tidak langsung, dapat dilihat peserta mana yang benar-benar menguasai lapangan. 

Tak hanya itu, panitia juga selalu mengingatkan untuk mematangkan action plan dari peserta. Gunanya untuk dijadikan sebagai tindak lanjut dari mengikuti PKD ini. Kata salah satu peserta, "kesannya senang, ada pusingnya juga dari materi dan mendapat ilmu baru. Pesannya adanya diadakan PKD ini semua temen-temen bisa merealisasikan action plannya."

"sesuai dengan baiat yang sudah diucapkan harapannya semoga tidak menjadi omong kosong yang hanya berlalu lalang di telinga masing-masing. Mungkin njenengan bisa mengaca terhadap diri masing-masing. Sehingga, njenengan berproses di PMII ini benar-benar dengan niat serta keikhlasan. Sehingga apa yang menjadi keniatan njenengan berproses di PMII ini bisa tercapai sesuai awal niat masuk di PMII", ucap Sahabat Yazid selaku Ketua Komisariat KAG.

"yang saya harapkan dengan beberapa penyampaian materi dan kemudian kita berdiskusi selama beberapa hari ini mampukah membuka cara pandang baru dari proses awal. Hari ini sahabat-sahabat harapannya pulang membawa suatu pandangan, sehingga mampu melakukan perubahan minimal di tataran lembaga masing-masing", kata Sahabat Muhibbin selaku Ketua Cabang PMII Pekalongan.

Pewarta: Ihza, Editor: Shomim

You may like these posts