HARLAH PMII Ke-61, PMII Cabang Palu Refleksikan Pergerakan PMII Guna Estafet Perjuangan Selanjutnya

HARLAH PMII Ke-61, PMII Cabang Palu Refleksikan Pergerakan PMII Guna Estafet Perjuangan Selanjutnya


TIMESPERGERAKAN.COM, PALU - PC PMII kota Palu memperingati harlah PMII yang ke-61 dan silaturahmi anggota, kader dan alumni PMII kota palu dengan mengangkat tema "Menyatukan Persepsi dalam Membangun Gerakan PMII Kota Palu" yang bertempat di aula PAI Universitas Alkhairat Palu, Senin (19/04) yang dihadiri oleh Dr. Abdul Gani Jumat, S.Ag, M.Ag (ketua umum IKA PMII Sulawesi Tengah) dan beberapa Alumni PMII lainya. Kegiatan ini serangkaian juga dengan khataman Al-Qur'an, buka puasa bersama, terawih dan pelepasan tim safari Ramadhan.

Sahabat Taslim Pakaya, S.H. selaku ketua cabang sekaligus pelaksana kegiatan mengatakan "sudah menjadi tradisi bahwasannya setiap tahun diperingati hari lahir PMII, oleh sebab itu bisa menjadi bahan refleksi untuk mengetahui rekam jejak dan garis perjuangan PMII agar dapat menentukan arah gerak PMII hari ini. Dengan adanya sejarah PMII itu membuktikan bahwa para pendiri PMII dan pengurus PMII melahirkan banyak gagasan setiap masanya dan melahirkan proses perjuangan yang baru."

Lebih lanjut sahabat Taslim menjelaskan "dalam hal menentukan gerakan PMII khususnya di kota Palu mewajibkan untuk menyatukan persepsi guna melihat apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan didalam tubuh PMII. Sehingga hal ini juga dapat menentukan PMII untuk lima sampai sepuluh tahun kedepanya. Untuk itu ranah gerak haruslah dibangun mulai hari ini, sehingga kegiatan itu penting di hadiri oleh para senior PMII untuk sebagai ajang refleksi pergerakan guna menentukan estafet perjuangan PMII. Jika masa lalu adalah proses perjuangannya demonstrasi yang mengharuskan semua mahasiswa turun ke jalan, hari ini pun demonstrasi itu masih dibutuhkan tapi tidak lagi menjadi kekuatan penuh dalam melakukan perubahan sosial karena PMII mempunyai tantangan baru terkait perkembangan teknologi dan keterbukaan negara dalam segala bidang, sehingga mengharuskan formulasi PMII itu harus berubah. Didalam paradigma PMII  ada gerakan intelektual, yang bisa diartikan sebagai demonstrasi kemudian juga bisa diartikan sebagai gerakan dalam media sosial dengan bentuk tulisan"

"bahan refleksi ini juga hal yang sangat penting untuk diketahui baik senior ataupun struktur PMII kota Palu. PMII dalam refleksinya harus masuk diruang-ruang yang dapat melakukan perubahan media sosial dengan cepat, inilah yang menjadi tantangan bagi pengurus PMII untuk mengharuskan pengurus PMII dan senior menyatukan pandangan agar dapat menentukan gerakan PMII.  Alasan kenapa juga harus direfleksikan karena kita meyakini bahwa PMII secara kelembagaan baik itu anggota kader dan alumni meyakini bahwa PMII adalah sebuah kekuatan besar yang perjuangannya tidak akan pernah putus sehingga mengharuskan anggota kader dan alumni harus tetap berjuang dari segi sosial dan dakwah. Sebab tantangan PMII hari ini terkait dengan teknologi kemudian juga  berbarengan dengan ideologi baik ideologi dalam bidang sosial ataupun ideologi yang mengatasnamakan agama yang mau merongrong keutuhan NKRI ataupun ideologi yang mengatasnamakan agama dengan menghalalkan semua cara, oleh sebab itu yang bisa menjawab problem diatas adalah kader PMII yang harus memiliki ilmu pengetahuan dan skill mumpuni". Imbuhnya

Harapannya bagi para kader PMII setelah adanya refleksi tidak lagi bermalas-malasan didalam mencari ilmu pengetahuan sebab PMII itu tergantung bagaimana anggota dan kadernya. Jika anggotanya tidak belajar serta tidak berilmu pengetahuan, maka PMII tinggal PMII hanya akan tinggal sejarah. Kami dari pengurus berharap supaya para anggota dan kader terus belajar, berproses untuk menjawab tantangan yang telah disebutkan. Pungkasnya.

Pewarta: Sukri

You may like these posts