Ngaji Jalanan, Refleksi Harapan PMII Diumur 61 Tahun

Ngaji Jalanan, Refleksi Harapan PMII Diumur 61 Tahun


TIMESPERGERAKAN.COM, MAGELANG - Dalam rangka memperingati Hari Lahir PMII yang ke-61, PMII Komisariat Tidar berkolaborasi dengan Teater Mhangkat menggelar “Ngaji Jalanan; Orasi Untuk 61 Tahun Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”, di Taman Ahmad Yani Magelang, Sabtu (17/04).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ghiroh perjuangan sekaligus merenungkan harapan besar PMII diumur ke-61. Bertepatan Hari Lahir PMII ke-61 pada Sabtu (17/4), Lagu Darah Juang menggema diantara orasi yang menggetarkan. Gus Khafid Ngubaidillah dengan lantang mencoba mengingat kilas balik dinamika perjuangan PMII. Mulai dari permasalahan internal, isu nasional kapitalisme global dan harapan PMII menjadi yang terdepan dalam kemajuan.

Dalam menghadapi kapitalisme global, Ketua PMII Komisariat Tidar Dihqi Alif Setyanto berpesan anggota PMII harus mempersiapkan diri. Ia mengatakan, “tantangan yang dihadapi bangsa kita di abad XXI adalah neo-imperialism dimana banyak sektor yang sudah dihegemoni oleh kapitalisme global, oleh karena itu PMII harus mengambil peran supaya Indonesia tidak tergilas imperialisme seperti di masa lalu”.

Selain itu, Ibna Mauladhani selaku Lurah Teater Mhangkat juga sepakat dengan yang disampaikan Dihqi. Beliau sangat berharap jika bidang kesenian dapat memiliki ruang gerak dan turut mendongkrang kemajuan PMII menghadapi era neo-imperialisme. Sebab setiap sektor bidang keilmuan harus diperkuat kualitasnya. 

“peningkatan kajian-kajian fakultatif harus terus ditingkatkan. Mulai dari pendidikan, ekonomi, teknologi, khususnya kesenian. Sehingga diaspora kader diberbagai lini kehidupan bisa merata dan kualitas yang dapat bersaing,” ucap sosok yang biasa disapa Ibna.

“ngaji Jalanan merupakan ruang-ruang positif yang perlu selalu dijalankan secara rutin dan konsisten sebagai upaya membangun solidaritas anggota dan kader PMII,” kata Yoga yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Tidar. 

Ia juga menambahkan, “menjadi PMII sama halnya menjadi berani, berani berinovasi dan harus menjadi sosok yang kreatif dan masif."

Pewarta: Meil, Editor: Ihza

You may like these posts