Sembari Ngabuburit, Rayon Ibnu Khaldun Adakan Webinar Arah Gerakan Mahasiswa Lintas Organisasi

Sembari Ngabuburit, Rayon Ibnu Khaldun Adakan Webinar Arah Gerakan Mahasiswa Lintas Organisasi


TIMESPERGERAKAN.COM, PROBOLINGGO - PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Rayon Ibnu Khaldun, Komisariat Nurul Jadid, Cabang Probolinggo mengadakan Webinar Lintas Organisasi yang dihadiri oleh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia lewat google meeting pada Minggu (09/05).

Bertemakan "Aktivisme Kaum Muda Dan Senjakala Gerakan Mahasiswa Dalam Membangun Peradaban Bangsa", kawan-kawan dari PMII, HMI, GMNI, dan KAMMI menjadi narasumber dalam webinar kali ini. Meskipun dihadiri oleh berbagai kalangan organisasi, peserta tampak antusias dalam mengikutinya.

Webinar ini diadakan guna memberikan terobosan baru bagi bangsa Indonesia agar lebih baik kedepannya. Diharapkan para peserta yang merupakan para mahasiswa, kaum intelektual, bisa memberikan kontribusi dalam memajukan bangsa Indonesia. 

“pemuda sangatlah berperan penting bagi suatu peradaban dan sekaligus agent of change. Mahasiswa seharusnya mempunyai gagasan-gagasan baru yang diterima khalayak umum yaitu masyarakat,” ujar Andi Noprizal Sahar salah satu kader KAMMI.

Peran mahasiswa dapat kita lihat dalam sejarah Indonesia. Pada waktu terjadinya Gerakan Reformasi 1998, mahasiswa dengan semangat melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk respon terhadap permasalahan yang ada pada waktu itu. Dari gerakan tersebut, terbentuklah pola pikir mahasiswa menjadi lebih bertanggung jawab terhadap negara dan masyarakat.

"sebagai mahasiswa yang eksis, kita harus bertanggung jawab terhadap masyarakat dan negara agar bisa tercapainya sebuah kesejahteraan di sekitar kita,” ujar Zia Ulhaq dari Pengurus PMII Cabang Probolinggo.

Seiring berjalannya waktu dengan zaman yang makin berkembang, lumbung-lumbung pergerakan mulai merosot dikarenakan mahasiswa cenderung individualis. Oleh karena itu, tidak heran apabila pola pikir mahasiswa jaman dulu dan sekarang berbeda.

“terkadang demonstran lupa apa yang ia ingin di perjuangkan. Ada yang hanya cuma ikutan saja. Pantas saja ketika ditanya tidak tau,” ujar Gian Anugrah salah satu kader HMI Cabang Palopo Sulawesi.

Mindset untuk bersatu membangun sebuah bangsa yang adil dan makmur tanpa ada sekat-sekat yang menimbulkan perbedaan ideologi, seharusnya ada dalam pikiran tiap insan sehingga masyarakat dan generasi selanjutnya bisa meneruskan langkah dan membentuk peradaban yang lebih baik.

Terlepas dari hal itu, tiap daerah di Indonesia mempunyai pola konflik yang berbeda-beda. Tentu berbeda pula cara penanganannya, namun hal itu bukan suatu hambatan bagi mahasiswa untuk memperbaikinya.

Justru dari hal itu kita bisa mengetahui sejauh mana perjuangan mahasiswa dalam tanggung jawabnya untuk membangun sebuah bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.

"maka dari itu alangkah baiknya sebelum membangun bangsa, terlebih dahulu membangun diri kita sendiri, dari tindakan maupun segi intelektual,” pinta Putu Chandra Riantama mantan Ketua DPC GMNI Denpasar, Bali.

Pewarta: Achmad Syaifuddin, Editor: Rian

You may like these posts