Laku Seimbang Dalam Peran Menjadi Tujuan SIG KOPRI Komisariat UIN Walisongo

Laku Seimbang Dalam Peran Menjadi Tujuan SIG KOPRI Komisariat UIN Walisongo


TIMESPERGERAKAN.COM, SEMARANG - KOPRI PMII Komisariat UIN Walisongo mengadakan Sekolah Islam Gender (SIG) di MWCNU Gunungpati Semarang pada Jumat-Minggu, (11-13/06). SIG dikonsep dengan tema "Meruwat Kesadaran Pentingnya Menyeimbangkan Peran”.

Dari konsep ini, KOPRI UIN Walisongo ingin merevitalisasi makna gender dalam kehidupan bermasyarakat kader PMII, yakni laku seimbang dalam berperan dan memberi atau menerima peran (dalam segala hal/ kegiatan). SIG ini bentuk kesadaran pengurus terhadap hajat kaderisasi PMII UIN Walisongo, seperti halnya PMII seluruh negeri.

Hal ini mengingat secara formal, SIG adalah jenjang pertama kaderisasi KOPRI pasca Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) yang diikuti oleh anggota PMII. Langkah ini sebagai  upaya penguatan ideologi dan gerakan, persis tertera pada Bab VII Pasal 13 MUSPIMNAS PMII tentang Sistem Kaderisasi KOPRI.

"Tujuan yang ingin kami wujudkan, berhasil mencetak anggota PMII sebagai anggota MUTAKID, yakni anggota dengan kesetiaan atau loyalitas terhadap organisasi dan peka terhadap Islam berkeadilan terlebih praktik beragama ramah perempuan, juga tanggap terhadap isu-isu dan sensitivitas gender di lingkungan sekitarnya," ungkap Sahabat Betari Imasshinta, Ketua KOPRI. 

Menurut informasi yang didapatkan, jumlah peserta SIG ada 78 kader PMII. Sebagian besar Kader PMII UIN Walisongo. Adapun peserta eksternal datang dari Bumiayu, Bojonegoro, Rembang, Purwokerto, dan Sukoharjo.

Mereka diberikan beberapa materi yang mampu menyokong tujuan SIG. Di antaranya, Strategi Pengembangan Diri (Gus Umar, Pengajar di PP. Darul Falah Besongo Semarang); Menakar Argumentasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkup Semarang Terkhusus UIN Walisongo Semarang (Bu Titik Rahmawati, Ketua Pusat Studi Gender dan Anak UIN Walisongo Semarang & Ketua Ikatan Alumni Fatayat NU Kab. Magelang); Perempuan Perspektif Al-Qur'an (Pak Nur Hasyim/Mas Boim, Penulis Buku 'Good Boys Doing Feminism'); Gender Perspektif Hadits (Ali Masruri/Gus Ruri, Peneliti di eLSA Semarang); Fiqh Perempuan (Nyai Usfiyatul Marfu'ah, PW Fatayat NU Jawa Tengah); Hukum Islam di Indonesia (Dr. KH. Ali Imron, M. Ag., Ketua IKA PMII UIN Walisongo); Sejarah Gerakan Perempuan Lokal (Nur Laila Hafidhoh (Mbak Yaya), Direktur LRC-KJHAM); serta Ke-KOPRI-an dan Citra Diri (Sri Wahyuni, Ketua KOPRI Cabang Semarang)

Namun, tidak semua penyeru datang ke lokasi. Untuk materi Perempuan Perspektif Al-Qur'an, Menakar Argumentasi, dan Sejarah Gerakan Perempuan Lokal terdamaikan secara online. Dikarenakan hal ini sesuai keadaan dan permintaan pemateri.

Lebih lanjut Sahabat Betari mengatakan, "ingin tujuan SIG terwujud. Sebab bagi kami, -saya khususnya- tujuan SIG dikatakan berhasil apabila follow up atau kontinuitas ilmu-ilmu yang diperoleh dari SIG termanifestasi dalam laku gerakan kader PMII."

Pewarta: Wati, Editor: Ihza

You may like these posts