Motto PMII Sebagai Tameng Pragmatis

Motto PMII Sebagai Tameng Pragmatis


Penulis: Sahabat Riyan Sugito (Kader PMII Rokan Hilir)

Salah satu sifat yang terkandung didalam diri seorang manusia adalah nafsu. Ketika Tuhan menciptakan nafsu maka bersamaan dengan itu diciptakan juga akal sebagai penyeimbangnya. Konteks akal disini adalah sebagai bahan renungan dan pikiran seseorang untuk lebih berhati hati dalam melakukan sesuatu,  sehingga akal dapat berfungsi sebagai alat berpikir agar tidak melakukan hal hal buruk yang dapat membuat dirinya atau orang lain celaka.

Ketika seseorang  berbuat sesuatu dengan mengedepankan akal maka  bisa dipastikan ia akan  mampu mengarahkan nafsunya untuk  melakukan  hal yang positif. Tetapi ketika sebaliknya melakukan sesuatu lebih mengutamakan nafsu ketimbang akal maka yang akan terjadi adalah hal yang berbau negatif sehingga membawa  dirinya atau orang lain dalam keadaan celaka. 

Orang yang mempunyai sifat cenderung tanpa berpikir panjang dan ingin melakukan semua hal nya secara praktis  dan instan tanpa melalui proses yang lama adalah salah satu sifat yang mengedepankan nafsu, sehingga lebih dominan mementingkan dirinya sendiri dan sering kali mengorbankan orang lain sebagai jalan untuk mendapatkan keinginan dan kepentingannya.
Orang seperti ini adalah orang yang sangat  berbahaya didalam sebuah organisasi sebab akan membuat nama dan pergerakan sebuah organisasi secara perlahan memburuk dan terikat oleh kepentingan pribadi dari pada kepentingan bersama. Karena sudah kita ketahui bersama bahwa tujuan sebuah organisasi adalah menyatukan pola pikir untuk mencapai tujuan yang sama demi kepentingan bersama.

Memang tidak bisa dielakkan juga bahwasannya orang seperti ini selalu hadir di tubuh organisasi dan ingin menggerogoti organisasi seperti seekor rayap yang memakan kayu secara perlahan  dan menghabiskannya demi keinginannya sendiri. Dzikir Fikir dan amal sholeh adalah motto Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, karena motto inilah sebagai  tameng untuk menangkis orang orang yang bersifat berpikir sempit dan mencari keuntungan pribadi didalam sebuah organisasi.

Oleh karena itu, PMII selalu mengajarkan setiap gerak kehidupan yang dilakukan seorang insan harus mengedepankan akal ketimbang nafsu yang bisa membahayakan setiap orang. 

Maka dengan itu kader PMII yang telah memahami motto pergerakan ini bisa dipastikan tidak akan pernah melakukan hal buruk guna mencelakai dirinya maupun orang lain. Sebab ia telah memahami hakikat pergerakan yang selalu mengendapkan asas berdzikir untuk mengingat Sang pencipta dan berpikir untuk tidak melakukan hal buruk sehingga menjadi amal sholeh untuk keselamatan dunia dan akhiratnya.

Editor: Melinda

You may like these posts