Terseret Diarus Kemalangan

Terseret Diarus Kemalangan


Penulis: Sahabat Uswatun Hasanah (Kader Rayon Bahasa Komisariat UINSI Samarinda)

Situasi terkini semakin menjadi-jadi
Penderitaan kaum bertubi-tubi
Ibu pertiwi menangis melihat tragedi ini

Para Pedagang menangis
Melihat keluarga meringis
Menanti ribuan harapan yg tak kunjung tergubris

Seharusnya prioritas dilihat pada kegentingan
Bukan pada jabatan
Karna kami pun merasakan kesakitan.

Hidup dikala pandemi ini
Semakin banyak gejala yang kami alami
Hilang rasa peduli, Empati hingga simpati.

Seruan untuk menjaga imunitas nyatanya kami tertindas. Sesungguhnya siapa yang harus kita lawan. Virus ataukah egois

Apitan ketakutan semakin mencekam
Virus ini mengantar begitu banyak nelangsa hingga mengorbankan jutaan nyawa.

Mirisnya, manusia yang masih bertahan hidup juga harus bertaruh dengan berbagai kemungkinan untuk menderita

Himbauan untuk dirumah saja ditengah kebutuhan genting?
Hal itu sama saja menodongnya dengan ancaman yang sama mematikannya dengan saat diluar rumah.

Oh tuhan, begitu kuatnya gelombangmu hingga membawa kami terseret diarus kemalangan.

Editor: Yakin

You may like these posts