3 Faktor Organisator PMII Yang Harus Dipegang Mahasiswa Baru Raden Mas Said Surakarta

3 Faktor Organisator PMII Yang Harus Dipegang Mahasiswa Baru Raden Mas Said Surakarta


Penulis: Sahabat Ahmad Zuhdy Alkhariri (Kader Rayon Abdurahman Wahid, Komisariat Raden Mas Said, Cabang Sukoharjo)

UIN Raden Mas Said Surakarta  menggelar PBAK (pengenalan budaya akademik) atau biasa disebut ospek di gedung graha, kecamatan kartosuro, kabupaten Sukoharjo Rabu (18/08/21). Acara tersebut yang dikelola Dema I (dewan eksekutif Mahasiswa) yang setiap setahunnya selalu memikirkan cara menyambut mahasiswa barunya. Tentu kegiatan ini sangat menguntungkan berbagai organisasi mahasiswa seperti internal, ekstrakulikuler, dan eksternal.

Sangat menguntungkan bukan?. Mengingat persiapan aliansi mahasiswa telah memperkenalkan supaya para mahasiswa baru semangat dalam berkuliah. Apalagi organisasi eksternal yang jauh-jauh hari membranding kaderisasinya guna menambah relasinya semisal HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang dikenal mencetak negarawan muslim Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) yang dikenal gerakan nasionalis melalui pemikiran merhanis, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) mencetak generasi penerus cendikiawan-cendikiawan islam terkenal Indonesia, dan tentunya PMII ( persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) berideologi ASWAJA (Ahli Sunnah Waljama’ah).

Inilah mengapa persaingan kaderisasi begitu sangat diperlukan terlepas peran-peran para aktivis terdahulu yang telah mati-matian berjuang. Melihat kondisi tersebut, PMII seluruh rayon sangat antusias terlebih mahasiswa baru yang notabennya tidak tahu apa-apa. Ada yang melalui tiktok, pamflet selamat datang, maupun video pendek. Sekali lagi bukan itu yang seharusnya dicari, akan tetapi dengan membuka ruang diskusi untuk membuka pola pikir mahasiswa agar kritis terhadap persoalan-persoalan yang di kampus, serta kalangan masyarakat. 
Perlu kita ketahui sebagai kader PMII harus mulai mendekatkan diri kepada mahasiswa baru yang tentu sebagian besar berasal dari pondok pesantren, dengan demikian kepakaran keilmuannya akan selalu meningkat yang dipadukan nilai-nilai islam moderat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah organisasi yang yakni komitmen, keberanian, rasa kebersamaan. Dengan 3 faktor inilah kader PMII mampu menjawab keegoisan seorang organisator yang berujung memikirkan diri sendiri.
 
Pertama adalah komitmen yang harus dikuatkan di dalam hati para kader. Semakin kader memasuki dunia organisasi, maka akan semakin besar peluangnya untuk meningkatkan komitmen yang lebih kuat. Selain itu, cara ini tidak mudah dipengaruhi oleh kader manapun. Sebagai mahasiswa baru harus benar-benar sesuatu keputusan yang itu cocok dengannya.

Kedua keberanian yang kuat atau istilahnya mental. Setiap organisasi memiliki rasa tanggung jawab melalui kader yang kuat terhadap keberanian. Karena simbol keberanian tentu menggambarkan mahasiswa agar kritis terhadap lingkungan masyarakat. Biasannya menggerakkan aksi damai, atau apapun yang sifatnya keberanian.

Ketiga rasa kebersamaan yang mulai ditanamkan sejak awal masuk PMII. Sudah menjadi PR seluruh kader PMII yang tak mampu memberikan rasa keragaman yang cuman sepemikiran saja. Jelas itu tidak akan memberikan pengaruh pada siapa saja yang pingin bergabung. Jika tidak, kita tidak akan dianggap seperti keluarganya dan ini tugas khusus buat kaderisasi yang tidak memberikan jaringan luas kepada anak didiknya. Dan mulailah menghilangkan rasa malu kepada mahasiswa lama.

3 pondasi ini akan sangat membantu mahasiswa baru yang bimbang PMII yang mayoritasnya memiliki kekuasaan di berbagai organisasi mahasiswa. Memang sangat sulit dijalankan, tapi saya sangat yakin kehadiran 3 faktor memberikan kejenuhan di tengah kurangnya pengetahuan budaya kampus. Kalian harus pikir 2 kali lagi apabila ingin bergabung PMII. Karena itu mengantarkan kalian dalam menemukan jati diri dalam organisasi. Oleh karena itu, keyakinan PMII hanya di hati kalian dan kalianlah yang mampu memberikan perubahan di era ini. Jangan takut pada perubahan. Salam pergerakan!

Editor: Melinda
Foto: itera.ac.id

You may like these posts