Pemetaan Manifestasi Kader: Salah Satu Faktor Menjalarnya Eksistensi Organisasi

Pemetaan Manifestasi Kader: Salah Satu Faktor Menjalarnya Eksistensi Organisasi


Penulis: Sahabat Anila Imroatul Marifati Sulcha (Sekretaris PMII Rayon Averouce, Komisariat Tarbiyah, Cabang Surabaya Selatan)

Eksistensi organisasi sangatlah penting untuk diperhatikan. Berbicara soal eksistensi organisasi merupakan hal yang menyenangkan. Ketika kita masuk dalam organisasi yang memiliki eksistensi tinggi, maka disanalah nantinya rasa nyaman itu akan terbentuk dengan sendirinya. Namun, terkadang pribadi sebagai kader bisa saja terlena dengan eksistensi yang tinggi tadi. Sebagai kader PMII yang terbentur dan terbentuk, tentu saja kita tidak boleh mudah terlena dengan sesuatu yang kita dapatkan di organisasi PMII itu sendiri. Ada pepatah mengatakan jangan mengharapkan sesuatu pada organisasi, namun berikanlah sesuatu pada organisasi. Dari kalimat tadi bisa di simpulkan bahwa tidaklah elegan jika kader PMII meminta sesuatu hal yang lebih tanpa memberikan sesuatu lebih pula kepada organisasi kita.

Tentu saja, untuk mewujudkan loyalitas dan totalitas kader di organisasi PMII sendiri maka perlu adanya strategi canggih sehingga membawa pengaruh besar untuk berkembang, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Memang memerlukan waktu lama, dari mulai merangkak, lalu berjalan. Setelah itu bisa berlari hingga terbang tinggi membiarkan dunia menjadikan kader PMII sebagai sorotan yang tajam. Itu artinya jika kader PMII mampu memiliki niat untuk berkembang dengan elegan, maka dia juga harus faham dengan tujuan dia terjun di organisasi PMII. Dzikir, fikir dan amal shaleh adalah 3 prinsip utama yang wajib di jadikan pedoman bagi kita selaku kader  kader PMII.

Masuk pada pembahasan secara nyatanya bagaimana kita seharusnya menerapkan motto tersebut, agar menjalarnya eksistensi organisasi sebagaimana ini nantinya akan di jadikan faktor. Banyak faktor yang telah mempengaruhi bagaimana eksistensi organisasi ke depannya. Maka dari itu, kita perlu memilah dan memilih jalan strategi terkait keberadaan kader di organisasi, maupun keadaan organisasi di mata masyarakat  dunia. Tentunya, perihal ini nanti juga akan menjadi sebuah track record PMII. Salah satu strategi kece yang ditawarkan disini sesuai dengan judul diatas, Pemetaan Manifestasi Kader: Salah Satu Faktor Menjalarnya Eksistensi Organisasi. Jadi, mengapa disini disinggung masalah pemetaan, karena pemetaan adalah urgensi yang tidak bisa serta tidak boleh untuk di lupakan. Pemetaan manifestasi kader meliputi semua bidang, yang mana sebenarnya disini kita memakai 5 peran mahasiswa yaitu : Agen Of Change, Agen Of Soscial Control, Guardian Of Value, Iron Stock and Moral Foce. Namun, perlu diketahui juga pemetaan manifestasi kader secara keseluruhan adalah agar kader mampu melakukannya secara mandiri, menyeluruh dan sesuai bidang masing-masing. Apabila pemetaan manifestasi kader tidak dilakukan, dampaknya tidak hanya terkait dengan eksistensi organisasi saja, namun juga akan banyak kesalahan dan penyelewengan internal organisasi itu sendiri.

Sebagai kader PMII yang menggerakkan roda masa depan agama, nusa dan bangsa maka kader PMII diharuskan bisa ilmu manajemen. Pemetaan manifestasi kader inilah sebagai wadah untuk belajar lebih jauh tentang ilmu manajemen. Bayangkan saja, beban menjadi seorang aktivis atau organisatoris sangat banyak. Dimana amanah ini tidaklah mudah dan tidak ringan, sebab jika salah satu tumbang atau tidak adanya sinergi maka tidaklah pantas kita mengaku sebagai kader aktivis atau orgaisatoris.

Ironisnya, saat ini banyak yang kurang memahami pemetaan manifestasi kader PMII. Mengaku berproses dan ingin progres, tapi soal pemetaan manifestasi saja tidak diperhatikan. Apalagi, di era pandemi seperti ini sangat memberatkan keadaan, namun bukan berarti itu menjadi penghalang proses dan progres kader. Jika pemetaan manifestasi kader ini dilakukan dengan baik, maka meskipun pandemi dan dalam situasi-kondisi apapun eksistensi organisasi PMII itu sendiri akan menjalar dengan sendirinya. Bicara soal pemetaan manifestasi kader PMII, ranah proses dan progres yang terbagi harus merata, baik secara internal maupun eksternal. Sebagai contoh sudah tidak zaman jika kader PMII tidak bisa menjadi guru di sebuah sekolah sejak sebelum lulus kuliah, kader PMII harus bisa menempati ruang-ruang proses baik yang sudah tersedia maupun belum tersedia. Mengapa demikian? Tidak salah jika kita menduduki ranah proses yang sebelumnya pernah ada, namun alangkah lebih baik lagi  sebagai kader yang berintelektual kita juga harus bisa mencari celah atau bahkan menciptakan ranah proses dengan strategi  strategi yang keren. 

Harapannya, pemetaan manifestasi kader perlu di lakukan upgrading lagi agar lebih baik. Mengenali potensi-potensi yang dimiliki oleh kader-kader PMII sangatlah penting dilakukan, dan sangat baik jika disusun dengan rapi pula.

Editor: Yakin 

You may like these posts