PMII Cabang Surabaya Tergabung Bersama Cipayung Plus Surabaya Berbagi 1000 Nasi Bungkus

PMII Cabang Surabaya Tergabung Bersama Cipayung Plus Surabaya Berbagi 1000 Nasi Bungkus


TIMESPERGERAKAN.COM, SURABAYA - PMII Cabang Surabaya tergabung bersama Cipayung Plus Surabaya adakan bagi-bagi 1000 nasi bungkus. Donasi ini berupa makanan yang telah dikemas sehingga mudah untuk dinikmati. Sabtu (07/8), mereka berkumpul di sekretariat HMI Cabang Surabaya. Pembagian nasi juga ada yang on the road (OTR) dan juga pada titik tertentu.

Pos pertama pembagian dilaksanakan di Jl. Semarang. Kemudian dilanjutkan ke sekitar area Tugu Pahlawan Surabaya. Dari hal seperti ini, sudah saatnya sebagai seorang mahasiswa bukan sekedar melihat keadaan saja, namun alangkah lebih baik dengan status mahasiswa ini seseorang itu bisa memberikan manfaat kepada sesama. Tidak perlu banyak yang harus dikeluarkan ketika peduli terhadap lingkungan disekitar, namun seberapa besar niat itu yang akan mengukur kualitas hidup. 

Kegiatan yang diikuti oleh organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PKMRI), dan Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) saling bersinergi dan berjibaku bersama dengan target penerima lebih tepat sasaran. 

Mereka melihat realitas sosial dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4 (PPKM) di Surabaya telah diperpanjang turut mempengaruhi keberlangsungan ekonomi bagi berbagai lapisan masyarakat. Terutama bagi kalangan pekerja sektor informal, seperti pedagang, pemilik warung, buruh bangunan, ojek, sopir angkot, bengkel pinggir jalan, dan lain-lain. Masa ini menjadi problematika yang sangat genting. Pasalnya mereka harus berjuang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan terbatasnya ruang gerak. Golongan masyarakat pekerja sektor informal semakin bertambah ketika banyak pekerja yang di rumahkan ataupun pemotongan gaji dari kalangan pekerja formal.

Ditambah lagi, kebijakan PPKM Level 4 di Surabaya diperpanjang. Sangat sulit ketika kita hanya mengandalkan pihak tertentu untuk memulai sebuah gerakan sosial guna menyelematkan keberlangsungan hidup. Keadaan seperti ini menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga banyak kegiatan sosial yang harus segera dilaksanakan.

Perlu diingat ada pepatah Cogitu Orgu Sum, “aku berpikir maka aku ada”, kalimat itu yang diungkapkan oleh Rene Descartes filsuf ternama Perancis. Namun sebagai mahasiswa bernafas pergerakan sepatutnya ditanamkan kalimat “dengan bergerak maka aku ada”.

Pewarta: Rifky Alif, Editor : Ihza

You may like these posts