Pasca PBAK, PMII Surabaya Selatan  Mengajak Punggawa UINSA Untuk Berorganisasi Dengan Baik

Pasca PBAK, PMII Surabaya Selatan Mengajak Punggawa UINSA Untuk Berorganisasi Dengan Baik


Pengenalan Budaya Akademik Kampus diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel pada tanggal 2-5 September 2021. Kegiatan ini berlangsung dimulai pukul 06.30 WIB - selesai, di tengah pandemi dan masa PPKM. Hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya merupakan hari-hari yang membuat mengantuk para mahasiswa baru untuk mendengarkan dan menyimak penjelasan terkait dengan kampusnya. PBAK tahun 2021 sedikit mirip dengan tahun 2020, yang mana penyelenggaraannya secara online, namun konsepnya berbeda.

Tahun 2021 ini terdapat ajang inagurasi bagi mahasiswa baru untuk mendorong semangat mereka dalam mengenal kampusnya. PBAK 2021 menghadirkan jajaran rektorat UIN Sunan Ampel, menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri keagamaan, jajaran DEMA Universitas dan SEMA Universitas tentunya.

Di dalam agenda PBAK, tentu saja tidak luput dari pengenalan banyak organisasi kampus yang merupakan wadah mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel untuk menunjukkan eksistensi dan esensi di hadapan dunia. Salah satu organisasi yang paling terkenal pesat di kampus UIN Sunan Ampel ini adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia cabang Surabaya Selatan. Dalam tujuan secara pribadi organisasi ini, PMII Surabaya Selatan mengajak seluruh mahasiswa baru untuk berorganisasi agar mereka tidak bosan juga terhadap tugas-tugas kuliahnya. Harapan kedepannya, para mahasiswa baru bisa menjadi insan yang berguna bagi masyarakat, nusa, bangsa dan agama lewat prosesnya selama berada di PMII cabang Surabaya Selatan. Sebelumnya, perlu di ketahui bahwasannya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah salah satu organisasi mahasiswa di bidang pergerakan kehidupan. Cukup singkat pembahasan soal sejarah PMII, berdiri pada 17 April 1960. Dan untuk PMII cabang Surabaya Selatan sendiri berdiri pada tahun 1998.

Membahas soal personal branding PMII cabang Surabaya Selatan, tidak perlu diragukan lagi bagaimana nantinya para mahasiswa di cetak sesuai harapan yang telah di sebutkan tadi. Apalagi masa-masa pasca PBAK, biasanya mahasiswa baru bingung harus ngapain di kampus. Jika ada mahasiswa baru yang menyukai dunia akademiknya, maka mereka akan fanatik dengan nilai IPK yang dianggap sebagai tolak ukur kebersihan mahasiswa-mahasiswi selama kuliah. Namun, bagaimana jika mereka bukan tipe yang menyukai dunia akademisi? Jawabannya adalah dunia aktivis dan organisasi. Dua hal ini merupakan perihal penting yang perlu diperhatikan mahasiswa dalam membangun relasi selama berada di dunia perkuliahan.

"Mahasiswa itu jangan cuma akademis biar tidak monoton prosesnya. Jika diperlukan berorganisasi, jadilah organisatoris sekaligus aktivis yang bisa dijadikan referensi para junior untuk bertindak dan berfikir. Kalau tidak begitu, bergelutlah dengan dunia bisnis agar tahu bagaimana perjuangan mempertahankan hidup dengan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari", ucap Anila Imroatul Ma'rifati Sulcha selaku Sekretaris Umum PMII Rayon Averouce Komisariat Tarbiyah Cabang Surabaya Selatan. Kader - kader PMII yang akan dicetak di PMII Surabaya Selatan tentunya harus berdedikasi tinggi dan sanggup diberi amanah terhadap organisasinya.

Sudah bukan saatnya lagi organisasi PMII Surabaya Selatan dipandang sebelah mata, bukan lagi mahasiswa tidak bisa bersuara dan sudah saatnya generasi era perubahan seperti para mahasiswa baru UIN SUNAN AMPEL menjadi garda terdepan dalam bersosialisasi dan mengabdi kepada masyarakat.

Editor: Yakin

You may like these posts