Terinspirasi Seekor Burung, Rayon Syariah Sukses Gelar MAPABA 2021

TIMESPERGERAKAN.COM, PEKALONGAN - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah Komisariat Ki Ageng Ganjur (KAG) IAIN Pekalongan menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) dengan mengambil tema 'Burung Terbang Dengan Sayapnya, Manusia Terbang Dengan Cita-citanya' bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar,  Kabupaten Pekalongan. (29-31/10)

"MAPABA atau Masa Penerimaan Anggota Baru adalah rangkaian proses formal kaderisasi dan juga mengenalkan PMII di tingkat pertama," jelas Sahabat Wisnu Akbar selaku OC. Uniknya tema yang diangkat pada kali ini terinspirasi dari seekor burung elang yang mempunyai kepakan sayap yang bisa terbang tinggi. 

"Begitu juga dengan manusia secara universal sebagai khalifah di bumi yang mana kita punya kewajiban menjaga alam yang sudah dianugerahi oleh Allah SWT," tutur Sahabat Ahmad Baihaqi selaku SC. 

Faktanya, peran mahasiswa dalam masyarakat dikenal sebagai agent of change atau agen perubahan, penjaga nilai, dan penerus bangsa. "Mahasiswa juga dikenal sebagai kekuatan penjaga moral atau moral force," lanjutnya. 

Dari tema tersebut, diharapkan untuk kader kader PMII harus memiliki cita-cita yang tinggi layaknya seekor burung terbang menggunakan sayapnya, mampu mengimbangi dunia akademik dan dunia organisasi.

Sebagai kader PMII diharapakan menjadi pelopor perubahan, menghayati dan mengamalkan tujuan PMII yaitu, terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertakwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya, serta komitmen memperjuangkan cita-cita  kemerdekaan Indonesia. 

Tentunya dalam menjalankan organisasi terdapat beberapa tantangan yang harus dilewati oleh kader-kader PMII. Seperti yang dijelaskan oleh Sahabat Wahib Ahmad sebagai Sekretaris PC PMII Pekalongan, "semakin hari tentu tantangan semakin besar, apalagi masih pandemi tentu tantangan ini tidak bisa dilaksanakan secara sempurna. Dalam tiga hari harus lebih ekstra diwujudkan agar mereka tidak bosan untuk ber-PMII. Bagaimana seluruh ALMAPAVA 95% bisa aktif dalam ber-PMII."

 

Untuk mewujudkan tantangan tersebut terdapat beberapa pesan untuk kader PMII dalam berproses, "sebagaimana tidak ada paksaan dalam beragama, begitu pun dengan berorganisasi. PMII adalah tempat yang tepat untuk berproses, kita bisa meningkatkan kualitas diri kita tanpa meninggalkan kodrat kita sebagai hamba Allah. Saya berpesan kepada semua alumni MAPABA Syariah 2021. Tidak ada orang sukses tanpa melalui proses, hasil tidak bisa kita lihat hari ini, hasil bisa kita lihat beberapa tahun setelah melalui proses yang cukup," jelas Sahabat Wisnu Akbar. 

Nilai-nilai Aswaja tentunya sangat penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti penuturan yang disampaikan oleh Sahabat Wahib Ahmad bahwa secara garis besar berjuang diadakannya MAPABA tentu mewujudkan kader yang bisa melaksanakan, berproses di PMII walaupun mengikuti kegiatan MAPABA tapi tujuan ini diperlukan untuk rayon tentu menjadi program terdepan untuk menurunkan nilai-nilai Aswaja. 

Begitu pula pandangan menurut Sahabat Hilmi yang memiliki satu harapan besar yang sangat bermakna yaitu, "semoga tetap satu barisan dan satu jiwa dan semoga bisa menjunjung harkat martabat Rayon Syariah." 

Dengan diadakannya MAPABA selama tiga hari, terdapat kesan yang bermakna oleh salah satu peserta kita yang bernama Bayu, "Kegiatan MAPABA sangat bermanfaat, asik dan materinya berguna sekali dalam kehidupan sehari-hari." 

Menambahkan pesan salah satu peserta tersebut, tedapat sebuah pesan khusus dari Ketua Rayon Syariah Sahabat Ahmad Zakir yang mengatakan bahwa setiap individu baik peserta maupun pengurus yang menyelenggarakan acara mempunyai pengetahuan atau tingkat kebenaran, maka untuk mengaplikasikannya silakan diapresiasikan melalui tindakan, Jangan pernah terpikir tua kami bahwa kebenaran harus ditegakkan, tapi secara spontan, reflek kebenaran itu dilakukan walaupun bersifat respective.

Teruslah berjuang, berproses, dan tumbuh subur tunas PMII. 

Salam pergerakan!

Pewarta: Faisal dan Nisrina, Editor: Yakin