Pro Kontra Permendikbud Ristek Tentang Kekerasan Seksual, KOPRI Sunan Bonang Gelar Talk show

Pro Kontra Permendikbud Ristek Tentang Kekerasan Seksual, KOPRI Sunan Bonang Gelar Talk show


TIMESPERGERAKAN.COM, MALANG - Puluhan kader PMII di wilayah Komisariat UNISMA dan rayon di wilayah Kota Malang datang dan menyimak talk show bertajuk “permendikbud ristek 30/2021, melegalkan seks atau??”, sabtu (04/12).

Pro kontra soal Permendikbud 30 tahun 2021 masih terus berlangsung, beberapa pihak menyebut bahwa aturan itu diterbitkan guna melegalkan zina atau tindak asusila.

Acara yang diselenggarakan oleh Pengurus KOPRI Rayon Sunan Bonang Komisariat UNISMA ini adalah bagian dari rangkaian acara Harlah Kopri ke 54. Talk show kali ini berlangsung selama satu setengah jam di D'lenga Coffe. Bersama Sahabat M Fahrudin (Akademis FH UNISMA) dan Sahabat Nur Jazah (Akademis FAI UNISMA dan Ketua KOPRI RSB 2018) hadir sebagai pembicara.

Acara dibuka oleh moderator, sahabat Ayin selaku pengurus Rayon Sunan Bonang. Tidak lupa sahabat Ayin membacakan latar belakang diskusi yang di lakukan siang hari tersebut.

Sahabat Fahrudin memulai diskusi dengan memaparkan mengenai terkait Kekerasan Seksual, Menurutnya Kekerasan Seksual sebuah perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan,atau menyerang tubuh, yang mana merugikan reproduksi dan mental seseorang yang berakibat penderitaan psikis atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi dengan aman dan optimal.

pemateri menjelaskan Korban Seksual diantara nya Mahasiswa, tenaga Kependidikan, Warga Kampus, dan masyarakat umum yang berpotensi mengalami Kekerasan Seksual.

Menurut Fahrudin Tujuan dari Permendikbud sebagai pedoman bagi Perguruan Tinggi untuk menyusun kebijakan dan mengambil tindakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual yang terkait dengan pelaksanaan Tridharma di dalam atau di luar kampus dan untuk menumbuhkan kehidupan kampus yang manusiawi, bermartabat, setara, inklusif, kolaboratif, serta tanpa kekerasan di antara Mahasiswa, Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Warga Kampus di Perguruan Tinggi masih banyak masyarakat dunia seakan kurang peduli atau tidak berpikir jauh mengenai hal ini, Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa sesungguhnya ada banyak tindakan yang dapat dilakukan guna mengatasi atau membendung kekerasan seksual. Misalnya, mendekatkan diri kepada tuhan, memperdalam keilmuan, dan disosialisasikan kepada mahasiswa baru terkait kekerasan seksual.

Faktor-faktor pemicu kekerasan seksual harus direduksi karena dampak yang ditimbulkan amat luas dan kian hari kian memprihatinkan.

“Kita harus bersinergi dalam mengatasi kekerasan seksual, dan perguruan tinggi menjadi garda terdepan dalam penolakan kekerasan seksual, dan perlu betul betul kita kawal agar pemerintah pusat sampai pemerintah daerah memperhatikan dan menerapkan peraturan yang membuat para pelaku bisa sadar,” ujar Fahrudin

Dalam talk show ini, tidak hanya pemaparan materi. Ia pun mempersilakan peserta untuk aktif mengeluarkan pendapatnya dan saling berbagi ide.

Sahabat jamal salah seorang peserta yang juga mahasiswa Program Hukum Keluarga islam, menyampaikan apresiasinya terhadap talk show ini. Ia juga sepaham bahwa kekerasan seksual harus mendapatkan perhatian lebih dan betul betul di bentuk satgas untuk kekerasan seksual agar para pelaku-pelaku seksual berhenti dan bertobat, dan peranan pemerintah dalam mengawasi tempat tempat prostitusi, dan harapannya tidak berhenti kajiannya di talk show saja, harapannya komisariat dan pengurus cabang memperhatikan lebih khusus terkait kekerasan seksual. 

Ketua KOPRI Rayon Sunan Bonang sahabat Shafa mengatakan "acara talk show ini sangat penting dan beliau mengungkapkan bahwa kekerasan seksual harus betul betul di perhatikan agar tidak ada lagi yang menjadi korban, dan harapan nya pemerintah bisa menetapkan kejelasan terkait kekerasan seksual" ungkap sahabat shafa

Sekali bendera di kibarkan hentikan ratapan dan tangisan
Mundur satu langkah adalah sebuah bentuk pengkhianatan
Salam pergerakan

Pewarta: Jamal, Editor: Irma

You may like these posts