Ngopi Kajian Lingkungan Hidup, Soroti Menggunungnya Sampah di Tulungagung

Ngopi Kajian Lingkungan Hidup, Soroti Menggunungnya Sampah di Tulungagung


TIMESPERGERAKAN.COM, TULUNGAGUNG - Menyikapi isu pengelolaan sampah yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung, PC PMII Tulungagung menggelar diskusi Kajian Lingkungan Hidup dengan judul Sampah di Tulungagung Semakin Menggunung, bertempat di Robicon Cafe (Plosokandang, Kec.Kedungwaru) diskusi yang dimoderatori Sahabat Tamba menghadirkan berbagai narasumber baik dari Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Bapak Suwignyo dan Bapak Imam, aktifis lingkungan hidup diwakili oleh Bapak Mukhossis dan PPLH Mangkubumi diwakili oleh Bapak Maliki.

Tempat Pembuangan Akhir bukanlah solusi dalam penanggulangan masalah sampah dalam jangka panjang, karena dampak dari adanya TPA SEGAWE sendiri telah mencemari sumur dan sumber mata air dilingkungan sekitar, maka perlu penggalakan kembali bank-bank sampah dalam berkontribusi menanggulangi sampah", Ujar Bapak Mukhossis.

Bapak Suwignyo selaku koordinator Bank Sampah dari DLH Kabupaten Tulungagung menambahkan "bahwa semua sampah baik organik maupun anorganik memiliki nilai rupiah, sehingga penggalakan bank Sampah akan membantu penanggulangan sampah dan Bank Sampah di Tulungagung merupakan Mitra bagi DLH Kabupaten Tulungagung.

Permasalahan sampah di Tulungagung semakin sulit terurai, karena belum adanya regulasi yang jelas dari pihak berwenang. Sebagaimana yang diungkapkan Bapak Imam, "peraturan mengenai pengelolaan sampah yang terakhir ada di Tulungagung adalah Perbup No.19 Tahun 2007, itu pun tidak menerangkan dengan gamblang bagaimana pengelolaan sampah yang sesuai dan semestinya sampah-sampah di desa maupun kota harusnya dikawal pemangku kebijakan alias para legislator.

Lewat Bapak Maliki pihak PPLH Mangkubumi juga mengingatkan, "Perda Tulungagung terakhir kali membahas sampah pada tahun 2014, hal tersebut menandakan perihal kurangnya roda politik pemerintahan dalam penanganan sampah, karena turunan dari PERDA itu akan menjadi acuan penebitan PERBUP, sedangkan sampai saat ini PERBUP itu sendiri belum ada".

Tidak terlewatkan, pada Kajian Lingkungan Hidup ini, meski diselenggarakan oleh PC PMII Tulungagung, namun dihadiri audiens dari berbagai organisasi ekstra kampus (HMI, GMNI), Pegiat Lingkungan Hidup dan Sejumlah Mahasiswa. Mereka pun juga diberi kesempatan untuk turut menyampaikan aspirasi maupun opini berkenaan dengan pengelolaan sampah.

Jadi, bersahabat lah dengan sampah, maka sampah akan berbuat baik kepadamu dan jadikanlah Tumbler berlogo sebagai sovenir menarik dalam kaderisasi setiap organisasi, demi mendukung kampanye green, itulah beberapa statement yang menandai berakhirnya diskusi malam ini.

Pewarta: Faisol, Editor: Melinda

You may like these posts