PMII Syamsul'ulum: Jihad Versi Terbaik Adalah Memastikan Bahwa Kita Hidup Tentram

PMII Syamsul'ulum: Jihad Versi Terbaik Adalah Memastikan Bahwa Kita Hidup Tentram


TIMESPERGERAKAN.COM, SUKABUMI - PMII Syamsul'ulum Cabang Kota Sukabumi mengadakan doa bersama memperingati hari lahir hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari & do'a bersama untuk keselamatan warga Wadas kemudian dilanjutkan kajian terkait Wadas yang dikuti oleh anggota rayon KH. Ahmad Sanusi, KOPRI, dan pengurus komisariat PMII Syamsul'ulum bertempat di sekretariat PMII Syamsul'ulum Cabang Kota Sukabumi, Senin (14/02).

Saat diwawancarai Sahabat Hasbi Muhammad mengucapkan "Kami tahu bahwa peningkatan ekonomi salah satunya lewat pembangunan itu untuk mensejahterakan rakyat dan itu harus terus dilakukan dan berjalan. Akan tetapi di negara yang kita cintai berdasarkan Pancasila, perbedaan pandangan itu harus diselesaikan dengan arif dan bijak bukan pukul sana pukul sini, kita punya mekanisme syura atau musyawarah mengurai titik permasalahan mencari titik kemaslahatan, Kami dari PMII Komisariat Syamsul'ulum Cabang Kota Sukabumi hasil dari do'a bersama, refleksi dan diskusi mengenai kejadian yang terjadi di wadas meminta agar tidak ada lagi tindak intimidatif dari aparat represif negara terhadap masyarakat, baik itu bersifat fisik maupun verbal" ucapnya selaku Ketua Komisariat

Hasil dari kegiatan itu, merefleksikan dan kajian bersama dari berbagai sudut pandang sahabat-sahabat PMII Syamsul'ulum salah satunya mengutip hadits nabi yang berbunyi "tidak boleh melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain."

Melihat di berbagai media kondisi di Wadas hari ini jelas bahwa tindakan  yang dilakukan aparatur negara ini tentu bisa menimbulkan bahaya besar baik dari sisi fisik maupun sisi psikologi warga.  Tidak hanya itu juga, bahwa warga masyarakat juga akan merasa ketakutan terhadap bahaya dari kerusalan lingkungannya.

Kami juga ringat dengan resolusi jihad yang dikeluarkan mbah hasyim saat dulu mengusir penjajah. Karena pada esensinya penjajah akan mengganggu ketertiban, kesejahteraan, serta mengancam keamanan masyarakat. Dan hal ini, dijaminkan dalam Al-ushulul khoms (prinsip yang lima) bahwa negara harus menjaga harta, menjaga jiwa, menjaga keturunan, menjaga agama, serta menjaga diri. Yang terjadi di Wadas,  dengan adanya tindakan represif yang dilakukan oleh oknum aparat, serta negara yang dengan tegas masih tetap akan melakukan penambangan, jelas menciderai kelima prinsip yang dipegang teguh oleh nilai yang terkandung di ideologi organisasi PMII bagi negara. Terlebih, dalam kacamata hubungan dengan manusia  jelas sangat merugikan, dan mengganggu keberlangsungan kehidupan, sementara dalam kacamata hubungan dengan alam berpendapat demikian, karena hal itu nyata-nyata sangat merusak alam.

Maka tidak salah jika warga Wadas dikatakan sedang berjihad untuk mempertahankan kehidupan dan alamnya. Atau jika dirasa kata "jihad" terlalu radikal, maka kita sebut, mereka dan tentu saja kita, sedang berdiri dalam barisan yang sama untuk bersama-sama menghapuskan penjajahan dan penindasan diatas dunia, sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.


"Jangan sampai PSN yang dicanangkan menjadi pemicu kesejahteraan masyarakat, tapi ternyata pada prosesnya malah menyengsarakan rakyat yang lain, pendek kata untuk menciptakan kemaslahatan itu jangan sampai memunculkan madhorot untuk yang lain." Pungkasnya

Pewarta: Apriliana, Editor: Ihza

You may like these posts