PC PMII Tulungagung Gelar Peringatan Harlah PMII ke 62 dengan Nuansa Napak Tilas Masjid Binaan

PC PMII Tulungagung Gelar Peringatan Harlah PMII ke 62 dengan Nuansa Napak Tilas Masjid Binaan


TIMESPERGERAKAN.COM, TULUNGAGUNG - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kemarin (Minggu, 17/04) tepat berusia 62 tahun, berbagai agenda perayaan diberbagai kepengurusan dari Pengurus Besar sampai Pengurus Rayon berlangsung meriah.

Hari lahir PMII ke 62 mengusung tema 'Transformasi Gerakan Merawat Peradaban', tema tersebut diinisiasi langsung oleh Pengurus Besar PMII.

PC PMII Tulungagung menyelenggarakan peringatan Harlah PMII ke 62 bertempat di Masjid Ar-Rosyad Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, dihadiri oleh Kabag Kesra Kabupaten Tulungagung Dr. H. Sukarji, Wakil Ketua DPRD Tulungagung Adib Makarim, M.H, Ketua IKA PMII Tulungagung Khoiruddin Abbas, Ketua Takmir Masjid Ar-Rosyad  Sahabat Mukmin, Perwakilan sejumlah IKA PMII, Fatayat, IPPNU, IPNU dan para kader baik rayon maupun komisariat se Tulungagung.

Dalam sambutannya sahabat Khaqi al-Arif mengatakan, "Mengenai Tema harlah PMII ke 62 itu diinisiasi dari PB. PMII, maka perlu menjadi kajian di ranah rayon maupun komisariat dengan bimbingan para sahabat senior", kata Ketua pelaksana harlah PMII ke 62 PC PMII Tulungagung.

Momentum Harlah PMII ke 62 dimanfaatkan PC PMII Tulungagung untuk menyambungkan sejarah yang ada di Masjid Ar-Rosyad kepada para kader-kader PMII di Tulungagung.

Sebagaimana diungkapkan Ketua Cabang PMII Tulungagung Utri Suciati, "Sebab kegiatan Harlah bertempat di Masjid Ar-Rosyad, masjid ini memiliki sejarah menjadi binaannya PMII, awal pendiriannya pada tahun 1995 di era Ketua Cabang Sahabat Abdul Aziz (saat ini ketua PPP Blitar)," ungkapnya.

"PC PMII Tulungagung ingin mengenalkan tempat bersejarah ini sebagai bagian dari PMII Tulungagung, sehingga saat melintas di jalan menuju Waduk (Wonorejo), sahabat-sahabat mau berkenan mampir ke lokasi, pada intinya sahabat-sahabat bisa terkoneksi kembali dengan pendiri Masjid ini", terang Ketum berkacamata ini.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia setiap periodenya selalu memiliki ciri khas dan gerakan yang berbeda dengan Mahasiswa umumnya, kader-kader PMII selalu unggul dalam hal kajian, intelektual, strategi gerakan maupun agen of controlnya pemerintahan.

Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua DPRD Adib Makarim, M.H, "PMII ini adalah mahasiswa yang memiliki intelektualitas tinggi, kalau dahulu PMII kadernya molor-molor, saat ini sudah S2 (Strata 2), maka Organisasi nya mantab, kuliahnya juga tepat waktu," ucapnya disambut tepukan masyarakat sekitar.

Sahabat Adib menekankan, "Kader kita selain berdemonstrasi perlu untuk memiliki kajian keakademisan, terutama produk literasi. Bisa berguru dengan Prof. Maftukhin (Rektor UIN SATU), Prof. Ngainun Na'im yang merupakan produk asli PMII dan Prof. Ni'am, beliau-beliau memiliki tulisan-tulisan yang tajam dan bagus", tandasnya.

Rangkaian acara Harlah PMII ke 62 yang diselenggarakan PC PMII Tulungagung ini juga diisi santunan anak yatim-piatu dengan melibatkan puluhan anak-anak yatim-piatu di Desa Mulyosari, sebelum acara inti kegiatan buka bersama sampai Tarawih juga menjadi rangkaian acara malam itu (17/04).

Di penghujung acara KH. Aladin Ali Raja memberikan tausiyah tentang Fadhillah puasa Ramadhan di hari ke 15 dan sekilas pesan dari Sahabat Abdul Aziz penyambung pendirian Masjid Ar-Rosyad.

Pewarta: Faisol, Editor: Ihza

You may like these posts